Opa Van Der Peijl


Kota Banjarbaru, sebuah kota yang berada ditengah tengah antara kota propinsi (Ibukota Kalimantan Selatan) dengan kota Martapura (kabupaten Banjar) yang dibelah oleh satu satunya jalan antar propinsi lainnya.

Nama jalan itu, jalan A.Yani yang panjangnya hingga Kalimantan Timur dan Barat.

Setahuku Kota Banjarbaru terbentuk sekitar tahun 1960 an (kalau tidak salah ?).

Kondisi kota sangat asri, tertata, enak dipandang segala sudut.

Konsep phisik bangunan (perumahan/perkantoran/pertamanan) kalau dilihat dari estetika bangunan mengarah ke Negara Belanda kincir angin…

Hmm..memang betul, sang arsitek Bapak Van Der Peijl memang dulunya hingga akhir hayatnya menetap di Banjarbaru, kalau tidak salah, sebagai wakil kepala dinas PU (?) propinsi atau kota banjarbaru …(?).

Ada beberapa bangunan yang beliau rancang hingga sekarang masih berdiri kokoh.

Diantaranya beberapa perkantoran, taman-taman, dan yang lebih menarik lagi struktur/tatanan perumahan begitu nyaman untuk ditempati karena luasnya halaman muka belakang masing masing rumah yang teduh oleh pepohonan.

Salah satu bangunan penomenal yg mantap sekali adalah yang sekarang jadi perkantoran walikota/pemkot.

Karena dirancang dengan seriusnya, sampai ada ruangan bawah tanahnya.
Disaat beliau masih ada, kota banjarbaru pernah mempunyai kebun binatang (kecil-kecilan/seadanya menurutku)..
tepatnya di seberang rumah beliau yang sekarang sudah berubah fungsi menjadi taman van der peijl ditambah belakang taman menjadi pusat jajanan (?)

Minggu Raya (karena jaman dulu setiap hari minggu masyarakat kota Banjarbaru sering berkumpul dikebun binatang tsb, yang hanya satu satunya tempat hiburan di pagi dan siang hari).

Juga ada semacam taman lah, namanya taman karang taruna..
disitu adalah halaman luas yang cukup bagi masyarakat sekitarnya untuk menghirup udara segar dipagi hari..namun sayang,
seingatku dulu taman tersebut lebih banyak di manfaatkan oleh kalangan tertentu (oleh remaja anak2 perwira TNI AURI)..
karena memang perumahan AURI (angkatan udara republic Indonesia) berada disekitar/mengelilingi taman tersebut.

Opa Van Der Peijl begitu aku memanggil beliau, orangnya sangat bersahaja.

Kemanapun beliau pergi selalu didampingi ‘sepeda ontel laki’ yang selalu bersih mengkilap..plus senyum beliau yang selalu menyapa warga Banjarbaru.

Boleh dikata, menurutku beliau adalah ‘pahlawan pembangunan’ sesungguhnya bagi kota Banjarbaru.